ATAPKOTA.COM – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menegaskan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Indonesia dalam memperkuat kerja sama politik dan keamanan kawasan. Dukungan ini disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN dan KTT Terkait Lainnya yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26–29 Oktober 2025.
Menko Polkam Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago, yang mendampingi Presiden Prabowo Subianto, menyatakan bahwa pelaksanaan KTT berjalan lancar dan menghasilkan sejumlah kesepahaman strategis. “Beberapa pertemuan dipimpin langsung oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya usai penutupan KTT, Selasa (28/10/2025).
Menko Djamari menjelaskan empat isu utama yang menjadi fokus pembahasan. Pertama, Timor Leste resmi diterima sebagai anggota ke-11 ASEAN melalui Deklarasi Penerimaan Timor Leste pada 26 Oktober 2025. Keputusan ini mendapat dukungan penuh dari Indonesia setelah proses panjang selama 14 tahun.
Kedua, negara-negara ASEAN sepakat memperkuat kerja sama pemberantasan penipuan daring (online scam) dan perjudian online. Aktivitas tersebut diakui sebagai kejahatan transnasional karena berdampak langsung pada stabilitas keamanan dan ekonomi kawasan.
Ketiga, ASEAN mendorong kolaborasi dalam pengembangan Artificial Intelligence (AI) dengan prinsip etika dan tanggung jawab sosial. “AI membawa peluang besar bagi ekonomi kawasan, namun juga risiko keamanan. Karena itu, kita perlu tata kelola yang bertanggung jawab,” ujar Djamari.
Sementara itu, isu keempat menyoroti penyelesaian Code of Conduct (CoC) di Laut Cina Selatan agar kawasan tetap damai dan stabil sesuai norma hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.
Selain empat isu strategis itu, ASEAN juga membahas penguatan kemitraan global dengan berbagai negara, termasuk peningkatan ASEAN–China Free Trade Area (FTA) 3.0, kerja sama manajemen krisis dengan Australia, serta deklarasi ASEAN–India Year of Maritime Cooperation 2026.
Menko Djamari menegaskan, Kemenko Polkam akan terus menyinkronkan kebijakan nasional agar sejalan dengan kepentingan strategis Indonesia. “KTT ini memperkuat peran ASEAN sebagai jangkar stabilitas kawasan dan mitra strategis dunia,” tegasnya. (AK1)


































