ATAPKOTA.COM, SUMUT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus memperkuat gerakan literasi sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat. Melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Sumut, berbagai langkah dilakukan, mulai dari peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan, perluasan akses bahan bacaan, hingga pengembangan layanan digital.
Hal itu disampaikan Sekretaris Disperpusip Sumut, Alpian Hutahuruk, dalam konferensi pers yang difasilitasi Dinas Kominfo Sumut di Lobby Dekranasda, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan, Rabu (29/10/2025).
Menurut Alpian, saat ini Disperpusip Sumut memiliki sekitar 200 ribu koleksi buku dengan rata-rata 60–70 pengunjung per hari, mayoritas pelajar dan mahasiswa. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari standar ideal.
“Dengan jumlah penduduk sekitar 15 juta jiwa, idealnya Sumut memiliki 30 juta buku sesuai standar UNESCO. Artinya, dua buku per orang setiap tahunnya. Kami terus menambah koleksi melalui berbagai sumber, termasuk kerja sama dengan sektor swasta lewat program CSR,” jelasnya.
Ia mengakui, minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah di tingkat global. Karena itu, Disperpusip Sumut mengoperasikan perpustakaan keliling di wilayah Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Sepanjang tahun 2025, tercatat 3.415 kunjungan pada layanan tersebut.
Selain layanan buku fisik, Disperpusip Sumut juga mengembangkan layanan digital berbasis e-book. Hingga kini tersedia 14 titik baca digital dan 16 pojok baca digital di berbagai daerah, dengan lebih dari 200 judul buku digital yang dapat diakses masyarakat.
“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap budaya baca masyarakat Sumut terus meningkat. Hal ini sejalan dengan visi Gubernur untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM). Literasi harus tumbuh dari sekolah, keluarga, hingga masyarakat, karena literasi adalah kunci peningkatan kualitas SDM Sumut,” tutur Alpian. (AK1)

































