ATAPKOTA.COM, MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang bersama Barisan Relawan Jalan Perubahan (BARA JP) menggelar kegiatan Malang Kreasi Nusantara di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada 21–25 Oktober 2025. Acara lima hari ini menjadi momentum penting dalam mendorong kemandirian ekonomi desa dan penguatan sektor UMKM berbasis budaya lokal.
Kegiatan ini dibuka secara resmi dengan kehadiran berbagai tokoh daerah. Hadir Wakil Ketua BARA JP Jawa Timur, Suwono, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Malang, Hartono, S.A.P., M.M., serta jajaran Forkopimcam Dau yang terdiri atas Camat Dau, Desy Ariyanti, S.STP., M.M., Kapolsek Dau, Kompol Suyatno, S.Sos., dan Danramil Dau, Kapten Inf. Agung Wibowo. Turut hadir pula Kepala Desa Sumbersekar, Ririn Catur Kurma, S.Pd., serta Ketua BARA JP Kabupaten Malang, yang diwakili Mohamad Arifpin.
Dalam sambutannya, Suwono menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha lokal. Menurutnya, Malang Kreasi Nusantara hadir sebagai wadah kreatif yang mampu mempertemukan potensi ekonomi desa dengan nilai-nilai budaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berharap kegiatan ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk menampilkan karya terbaiknya sekaligus memperkuat ekonomi kreatif daerah,” ujar Suwono.
Selain pameran produk UMKM lokal, acara ini juga menampilkan pertunjukan seni budaya dan beragam lomba kebudayaan yang diikuti warga Desa Sumbersekar dan masyarakat Malang Raya. Melalui kegiatan tersebut, panitia berupaya menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah sekaligus membuka peluang usaha baru bagi warga.
Sementara itu, Hartono menilai kegiatan semacam ini memiliki dampak langsung terhadap ekonomi masyarakat. Ia menegaskan, inovasi berbasis budaya harus menjadi fondasi pembangunan desa agar masyarakat tidak hanya kreatif, tetapi juga mandiri secara ekonomi.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan BARA JP, Malang Kreasi Nusantara diharapkan mampu menjadi model pemberdayaan ekonomi desa yang berkelanjutan. Kegiatan ini bukan sekadar festival budaya, tetapi juga gerakan ekonomi rakyat yang menumbuhkan harapan baru bagi masyarakat Malang. (Arifpin Setro/red)
