ATAPKOTA.COM, PEMATANGSIANTAR – Seorang aparatur sipil negara (ASN) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar menjadi korban penipuan bermodus undian berhadiah. Ia kehilangan uangsebesar Rp 10 juta setelah mengikuti instruksi penelepon misterius, Selasa (16/9/2025).
Korban, Maraden Marpaung (54), warga Jalan Seram Bawah, Kecamatan Siantar Barat, mengaku awalnya menerima telepon saat mencuci sepeda motor di Jalan Tanah Jawa. Penelepon mengabarkan bahwa dirinya memenangkan hadiah Rp 10 juta, bahkan bisa ditukar paket umrah atau liburan ke luar negeri.
“Penelepon menyuruh saya mencatat kode dan membawanya ke agen BRIlink. Katanya, itu kode pengambilan hadiah,” kata Maraden kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).
Karena tidak menemukan agen terdekat, Maraden menuju salah satu agen BRIlink dekat kantornya. Penelepon bahkan melarangnya mematikan ponsel selama perjalanan.
Namun, sesampainya di agen, kejutan pahit menunggu. Kasir justru meminta pembayaran Rp 10 juta karena kode yang diberikan adalah kode transaksi pembayaran, bukan klaim hadiah.
“Saya datang untuk mengambil hadiah, bukan malah membayar. Tetapi petugas bilang uang sudah terkirim ke penipu, dan saya harus menanggungnya,” jelas Maraden kesal.
Karena tidak membawa uang, motor Yamaha Nmax miliknya dijadikan jaminan melalui perjanjian bermaterai resmi. Beberapa hari kemudian, Jumat (19/9/2025), ia terpaksa membayar uang muka sebesar Rp 5 juta untuk mengambil kembali motornya. Sisanya akan dicicil sesuai kesepakatan dengan agen BRIlink.
Merasa penasaran, Maraden akhirnya mendatangi kantor cabang BRI Pematangsiantar di Jalan Merdeka pada Selasa (23/9/2025). Ia didampingi Ida Damanik dan bertemu Hari Pardede, Micro Business Support BRI.
Hari menyarankan penyelesaian damai mengingat korban sudah terikat perjanjian dengan agen BRIlink.
“Sebaiknya ditempuh jalan kekeluargaan. Kami juga mengimbau masyarakat jangan mudah percaya telepon berhadiah. Jika ragu, konfirmasi langsung ke pihak resmi,” tegas Hari.
Kini, Maraden masih menanggung kerugian akibat penipuan via telepon tersebut. (Larsen/red)